Langsung ke konten utama

Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif (Hari ke-8) : Aku Bisa Bu

Sejak pagi, hujan turun dengan deras mengguyur Kota Depok. Hari ini, kami berencana pergi ke tempat Diara Playdate. Namun melihat hujan yang tak kunjung berhenti, kami urungkan niat untuk berangkat. Kami mengubah rencana kegiatan hari menjadi berkreasi dengan kain flanel. Rencananya kami akan membuat boneka Little Pony.

Kegiatan pertama yang kami lakukan adalah mengeprint pola boneka dan menyiapakn bahan-bahan lainnya. Untuk kegiatan memotong, saya percayakan kepada Diara untuk melakukannya. Saya sudah ingatkan Diara untuk berhati-hati dengan gunting, karena tajam dan juga hati-hati dalam menggunting agar rapi hasilnya.

D :  Aduh Bun kegunting!Gimana ini?
B  : Engga apa-apa, lanjutin saja nanti yang robeknya kita kasih lakban
D :  Bun, aku ga bisa ah...ga rapi ini hasilnya.
B  :  Engga apa-apa, kan biar belajar. Insya Allah nanti terbiasa dan bisa.
D  : Tapi aku ga bisa bun * mulai menyerah
B  :  Sabar ya nak, pelan-pelan saja. Ikuti garis hitamnnya, Diara pasti bisa. Bunda, berharap Diara terbiasa menggunting sendiri, terbiasa bikin prakarya sendiri. Bunda cuma dampingi saja.
D  :  Kan itu nanti bun, kalau aku sudah agak besaran.  Tapi untuk lem tembaknya aku ga berani ah. Takut panas *sambil terus menggunting
B  :  Memang panas nak, kan karena panas itu lemnya jadi meleleh. Kalau kita pelan-pelan dan hati-hati ga apa-apa kok
D  : AKu pernah kena lem tembak bun, panas bun, sakit
B  : Waktu itu Diara kurang hati-hati, kalau Diara hati-hati insya Allah engga. Kalau Diara bisa pakai lem tembak sendiri enak nak, bisa bikin prakarya sendiri.
D :Coba ya bun *Diara memegang lem tembak.
B  : Bisa kan nak? Mudahkan?
D  : Iya bun.*selanjutnya terus-terusan pengen makai lem tembak (Ketagihan Dia hehehe)

Pada tantangan hari ke 8 ini, topik yang saya angkat dalam forum keluarga adalah kegiatan bikin prakarya tadi siang bersama Diara. Ada kejadian menarik disaat Diara mulai putus asa karena tidak bisa menggunting dengan rapi dan juga tidak mau memakai lem tembak karena takut kena panas. Diara pernah memiliki pengalaman kena panas lem tembak. Alhamdulillah hari ini Diara belajar untuk mengatasi rasa takutnya terhadap panas karena pengalaman buruk sebelumnya, bisa menghalau mental bloknya (tidak bisa melakukan sesuatu) yang akhirnya bisa melakukan dan menikmatinya.

Pada percakapan tadi siang, saya mencoba menerapkan kemampuan komunikasi produktif saya terutama mengganti kata Tidak Bisa Menjadi Bisa, Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan, fokus pada solusi bukan pada masala dan fokus ke depan, bukan masa lalu


Inilah hasil duet kami tadi siang,dengan bahan seadannya dan kemampuan seadanya, hihihi.Walau jauh dari sempurna, tapi Diara bahagia sekali dan bangga bener heheheh. Kemana-mana di bawa, mau tidur saja di bawa.

Postingan populer dari blog ini

Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar yang Mulia

Malam ini kami isi membaca kisah nyata yang dialami teman bunda saat bertemu dengan dua orang anak usia prebaligh yang mengemis dengan cara ngesot. Saat ditanya uang hasil mengemis untuk apa, mereka menjawabnya untuk jajan. Mendengar semua itu, teman bunda menawarkan memberikan pekerjaan yang tidak berat hanya bungkus-bungkus dengan durasi dua jam. Mereka nanti dibayar Rp. 50.000, uang transport diganti dan juga akan diberi makanan. Sehingga uang honornya bisa ditabung untuk keperluan lain. Tanpa berpikir lama, mereka menjawab tidak mau. Malas kalau harus bekerja dulu, mereka lebih memilih mengemis saja.  Tujuan Bunda membacakan kisah ini adalah ingin melihat reaksi Little Di bagaimana? Bagaimana pendapatnya. Little Di berpendapat tidak baik mengemis seperti itu, lebih baik bekerja untuk mendapatkan uang. Alhamdulillah dia telah bisa menilai mana yang baik dan mana yang kurang baik. Minimal dia paham konsep mengemis itu tidak baik, bekerja lebih baik. Walaupun rezeki man...

Membuat Tujuan Smart

Bagaimana rasanya jika kita berjalan tanpa tujuan ? Bingung pastinya ya?  Tidak jelas target yang ingin dituju, tidak tahu apa yang diinginkan yang ada hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Tentu kita tidak ingin mengalaminya bukan? Karena itu dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, ada baiknya kita memiliki tujuan terutama tujuan yang SMART. Tujuan SMART? Sudah pernah dengar dengan istilah itu? Kalau belum mari merapat, kita belajar sama-sama. Kebetulan kita lagi belajar membuat tujuan SMART untuk program yang akan Tim Bunda Piara usung. Apa  itu tujuan SMART? Tujuan yang disusun dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-based). Setiap elemen kerangka kerja SMART bekerja sama untuk menciptakan tujuan yang direncanakan dengan cermat, jelas, dan  terukur. Metode ini dipopulerkan oleh George T. Doran sejak tahun 1981. Metode ini menggunakan kerangka sasaran SMART dalam menetapkan batasan dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambi...

Resume Diskusi Materi 2 batch#2 Matrikulasi IIP Depok

Kulwapp sesi 2,  Selasa, 25 Oktober 2016, Pukul 20.00-21.00 Matrikulasi IIP Depok Batch #2 MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama a. Apa Itu Ibu Profesional? b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional? c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional? d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional? 🍀APA ITU IBU PROFESIONAL? Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota; Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan...