Langsung ke konten utama

Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif (Hari ke-7) : Diskusi Hangat Menjelang Tidur



 Sumber  gambar diambil dari Google

Malam ini, seperti biasa kita berbincang santai. Tema pembicaraan yang dibahas tentang rencana kegiatan playdate beberapa komunitas homeschooling yang akan diadakan. Di rumah kami, saya yang banyak terpapar dengan informasi tentang Homeschooling dan kegiatannya. Saya bertugas menyampaikan kepada suami untuk dimintai pendapatnya.

B : Tadi siang bunda kirim Wa, udah di baca belum?
A : Udah, pilih salah satu saja. 
B : Diara mau ikut kegiatan A atau B?
D : Aku pengen dua-duanya
A : Pilih salah satu saja nak, yang di Bogor biayanya lumayan mahal, Depok juga
B : Murah yah, dibandingkan di tempat lain
A : Masa?
B : Iya, itu cuma  Rp.35.000 kalau di tempat lain Rp.50.000
A : Rp. 85.000 bun
B : Rp. 35.000 ayah, * cek Hp untuk memastikan, setelah ketemu ditunjukkan kepada suami infonya
A : Coba ditanyakan dulu
B : Ok, yang Depok lumayan lah * cek Hp lagi untuk mencari informasinya detilnya. Ini yah infonya detilnya, info yang nanti Diara akan dapatkan kalau ikutan
A : Ehm... *tidak menjawab
D : Jadi gimana bun? Ikut dua-duanya ya?
B : Insya Allah ya yah? *melirik ayah
A : Ehm....

Itulah topik komunikasi yang sering kami lakukan di forum keluarga, membahas rencana kegiatan Diara. Saya sebagai orang yang terpapar berbagai info kegiatan, betugas menyampaikan info-info kepada suami dan Diara. Informasi tersebut kami diskusikan dan kami carikan solusinya. Kadang kalau info yang diberikan tidak jelas (not clear) dan suami seringkali tidak mengklarifikasi (not clarify), sehingga timbul kesalahpahaman. Seperti pada diskusi malam ini, suami mendapat kesimpulan yang salah karena tidak lengkapnya info dan dia juga tidak mengklarifikasi kepada saya. Saya juga mengakui kesalahan karena mengirim pesan yang tidak lengkap. Alhamdulillah hal ini tidak menimbulkan konflik, hanya menimbulkan kesalahpaham yang masih bisa ditolerir dan dikoreksi.

Postingan populer dari blog ini

Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar yang Mulia

Malam ini kami isi membaca kisah nyata yang dialami teman bunda saat bertemu dengan dua orang anak usia prebaligh yang mengemis dengan cara ngesot. Saat ditanya uang hasil mengemis untuk apa, mereka menjawabnya untuk jajan. Mendengar semua itu, teman bunda menawarkan memberikan pekerjaan yang tidak berat hanya bungkus-bungkus dengan durasi dua jam. Mereka nanti dibayar Rp. 50.000, uang transport diganti dan juga akan diberi makanan. Sehingga uang honornya bisa ditabung untuk keperluan lain. Tanpa berpikir lama, mereka menjawab tidak mau. Malas kalau harus bekerja dulu, mereka lebih memilih mengemis saja.  Tujuan Bunda membacakan kisah ini adalah ingin melihat reaksi Little Di bagaimana? Bagaimana pendapatnya. Little Di berpendapat tidak baik mengemis seperti itu, lebih baik bekerja untuk mendapatkan uang. Alhamdulillah dia telah bisa menilai mana yang baik dan mana yang kurang baik. Minimal dia paham konsep mengemis itu tidak baik, bekerja lebih baik. Walaupun rezeki man...

Membuat Tujuan Smart

Bagaimana rasanya jika kita berjalan tanpa tujuan ? Bingung pastinya ya?  Tidak jelas target yang ingin dituju, tidak tahu apa yang diinginkan yang ada hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Tentu kita tidak ingin mengalaminya bukan? Karena itu dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, ada baiknya kita memiliki tujuan terutama tujuan yang SMART. Tujuan SMART? Sudah pernah dengar dengan istilah itu? Kalau belum mari merapat, kita belajar sama-sama. Kebetulan kita lagi belajar membuat tujuan SMART untuk program yang akan Tim Bunda Piara usung. Apa  itu tujuan SMART? Tujuan yang disusun dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-based). Setiap elemen kerangka kerja SMART bekerja sama untuk menciptakan tujuan yang direncanakan dengan cermat, jelas, dan  terukur. Metode ini dipopulerkan oleh George T. Doran sejak tahun 1981. Metode ini menggunakan kerangka sasaran SMART dalam menetapkan batasan dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambi...

Resume Diskusi Materi 2 batch#2 Matrikulasi IIP Depok

Kulwapp sesi 2,  Selasa, 25 Oktober 2016, Pukul 20.00-21.00 Matrikulasi IIP Depok Batch #2 MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama a. Apa Itu Ibu Profesional? b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional? c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional? d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional? 🍀APA ITU IBU PROFESIONAL? Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota; Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan...