Langsung ke konten utama

Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif (Hari ke-10) : Gaya Komunikasi Anak cerminkan gaya komunikasi Orang Tuanya

 
                                                     foto sumber dari google

Tantangan hari terakhir di hari ke 10 ini, topik yang ingin saya angkat adalah tentang " Komunikasi dengan diri kita sendiri". Saya menyadari komunikasi diri  saya termasuk ranah komunikasi yang tidak produktif.  Mulai dari pemilihan kata yang digunakan sehari-hari, kosakata yang dipakai padahal kosakata adalah output dari struktur berpikir dan cara berpikir. Ketika selalu berpikir positif maka kata-kata yang keluar dari mulut juga kata-kata positif, demikian juga sebaliknya. Kata-kata  itu membawa energi, maka saya menyadari sebaiknya memilih yang kata-kata positif. Namun terkadang ketika kesehatan sedang menurun, begitu juga semangat maka seringkali pikiran menjadi negatif yang akhirnya menyebabkan mengeluarkan kata-kata negatif
  
Kata Masalah gantilah dengan Tantangan. Kata Susah gantilah dengan Menarik. Kata Aku tidak tahu gantilah Ayo kita cari tahu. Ini semua masih PR buat saya, karena belum sepenuhnya dilakukan. Iniadalah tantangan bagi saya untuk bisa mengubahnya.

Penghuni dalam rumah yang paling merasakan dampak tidak efektifnya komunikasi saya adalah ada putri saya. Frekuensi kami berinteraksi daripada dengan ayahnya. Interaksi saya dengannya hampir semua waktu, apalagi dia homeschooling di rumah. Darinya saya jadi tahu gaya bicara saya dan suami, ketika dia berbicara seakan-akan saya sedang menonton atau mendengarkan siaran ulang hihihi. Anak-anak memang peniru yang ulung, apa yang kita lakukan maka itu yang mereka tiru.  Jadi ketika saya melhat tingkah anak saya, saya jadi berpikir kok kayak pernah denger..lah..ini kan gaya saya dan suami kalau ngomong. Astagfirullah ternyata tidak enak didenger dan kurang baik.Intropeksi diri...koreksi...koreksi... Ditambah lagi dapat ilmu dari kelas bunda sayang mengenai komunikasi produktif, tambah malu lah saya, banyak koreksinya...banyak PRnya...banyak yang  harus dirubah. Hal ini sudah pernah saya diskusi dengan suami, biar sama-sama intropeksi diri.Sekarang kembali ke diri saya dan suami apakah mau menerima perubahan?Apakah mau merubah gaya komunikasinya? Minimal ada kemauan dulu dan tekad yang kuat, insya Allah diberikan kekuatan dan ridhonya. Aamiin....

Where there's a will there's a way


Tantangan 10 latihan :
Kaidah: I’m responsible for my communication results
Ganti kata ‘TIDAK BISA” menjadi “BISA”
Fokus ke depan, bukan masa lalu

#hari10
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Postingan populer dari blog ini

Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar yang Mulia

Malam ini kami isi membaca kisah nyata yang dialami teman bunda saat bertemu dengan dua orang anak usia prebaligh yang mengemis dengan cara ngesot. Saat ditanya uang hasil mengemis untuk apa, mereka menjawabnya untuk jajan. Mendengar semua itu, teman bunda menawarkan memberikan pekerjaan yang tidak berat hanya bungkus-bungkus dengan durasi dua jam. Mereka nanti dibayar Rp. 50.000, uang transport diganti dan juga akan diberi makanan. Sehingga uang honornya bisa ditabung untuk keperluan lain. Tanpa berpikir lama, mereka menjawab tidak mau. Malas kalau harus bekerja dulu, mereka lebih memilih mengemis saja.  Tujuan Bunda membacakan kisah ini adalah ingin melihat reaksi Little Di bagaimana? Bagaimana pendapatnya. Little Di berpendapat tidak baik mengemis seperti itu, lebih baik bekerja untuk mendapatkan uang. Alhamdulillah dia telah bisa menilai mana yang baik dan mana yang kurang baik. Minimal dia paham konsep mengemis itu tidak baik, bekerja lebih baik. Walaupun rezeki man...

Membuat Tujuan Smart

Bagaimana rasanya jika kita berjalan tanpa tujuan ? Bingung pastinya ya?  Tidak jelas target yang ingin dituju, tidak tahu apa yang diinginkan yang ada hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Tentu kita tidak ingin mengalaminya bukan? Karena itu dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, ada baiknya kita memiliki tujuan terutama tujuan yang SMART. Tujuan SMART? Sudah pernah dengar dengan istilah itu? Kalau belum mari merapat, kita belajar sama-sama. Kebetulan kita lagi belajar membuat tujuan SMART untuk program yang akan Tim Bunda Piara usung. Apa  itu tujuan SMART? Tujuan yang disusun dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-based). Setiap elemen kerangka kerja SMART bekerja sama untuk menciptakan tujuan yang direncanakan dengan cermat, jelas, dan  terukur. Metode ini dipopulerkan oleh George T. Doran sejak tahun 1981. Metode ini menggunakan kerangka sasaran SMART dalam menetapkan batasan dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambi...

Resume Diskusi Materi 2 batch#2 Matrikulasi IIP Depok

Kulwapp sesi 2,  Selasa, 25 Oktober 2016, Pukul 20.00-21.00 Matrikulasi IIP Depok Batch #2 MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama a. Apa Itu Ibu Profesional? b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional? c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional? d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional? 🍀APA ITU IBU PROFESIONAL? Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota; Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan...