Langsung ke konten utama

Stimulus Matematika Logis Pada Anak : Meronce Gelang


Tantangan Hari Ke-9 Level 6

Gadis cilik kami sedang sibuk meronce gelang dari manik-manik huruf yang baru di beli di Tanah Abang. Dia semangat sekali ingin segera membuatnya.

D : "Kalau tulisan Diara Love You gimana Bun?"
B : (Berbicara dengan pelan dan diberi penekanan) Di...ara..lo..ve...y...o...u"

Diara menghampiri saya, dia sudah berhasil meronce sebuah gelang. Dia mencoba mengikat tali gelangnya namun usahanya tidak membuah hasil. Akhirnya dia minta tolong Bunda untuk mengikatkannya. Karena terlalu pendek dan agak licin talinya. Bunda pun mengalami kesulitan saat mengikatnya sehingga ikatan lepas dan  manik-manik berhamburan. Bunda segera minta maaf. Walau agak sedikit kesal, Diara mau membuatnya kembali. Kali ini dia tidak menanyakan susunan hurufnya, mungkin masih hapal. Gerakannya pun lebih cepat dari yang sebelumnya.

B : " Nak, talinya jangan pendek-pendek. Coba diukur talinya langsung ke tangan Diara. Diara bisa memperkiraan ukuran yang pas berapa? Atau mau pakai meteran boleh, ada di laci kamar.

Saya perhatikan Diara mulai mengukur tali pada tangannya, setelah itu dia minta tolong menggunting bagian ujung tali dan mengikatnya.  Jadilah gelang pertamanya. Senyum bahagia terpancar dari wajahnya, telah berhasil membuat gelang.

D : "Cantik kan bu?"
B : "Masya Allah, cantik. Mau dong dbuatkan tulisannya Bunda love ayah."
D : "Huruf A nya engga ada lagi Bun."
B : "Nama bunda saja lah, Nurul."
D : "Ada huruf A-nya enggak?"
B : "Enggak ada."
D : "Oke bisa. Tunggu ya Bun" 

Mulailah dia meronce, tanpa bertanya sudah langsung jadi. Mungkin dia sudah hapal ururan hurufnya karena sering melihat. Saat akan mengikat, dia tak lupa mengukur dulu karetnya dengan mencoba langsung ke tangan saya. Setelah itu baru minta tolong diikat. Alhamdulillah jadilah gelang untuk Bunda.

Kegiatan meronce gelang ini, Diara belajar banyak hal antara lain :
  1. Meyusun manik-manik huruf agar tersusun menjadi sebuah kata atau kalimat.
  2. Diara belum bisa menulis, maka ketika dia menanyakan ke bunda bagaimana cara menulis sebuah kata maka dia menulis apa yang dia denger dan disesuaikan dengan pemahanannya, karena Bunda tidak memberi tahu hurufnya secara langsung. Diara masih harus menerka.
  3. Meminta tolong mengikatkan tali karena dia sendiri kesulitan, setelah dia berusaha mengikat sendiri. Dia telah mengukur kemampuannya.
  4. Karena manik-maniknya lepas berhamburan, dia meronce ulang. Untuk kali ini lebih cepat dan tanpa bertanya karena dia sudah tahu dan hapal urutan hurufnya. Meroncenya pun sudah lebih cepat.
  5. Atas saran bunda, Diara membuat ulang gelangnya dengan ukuran tali yang lebih panjang mengukur langsung pada tanganya, Diara belajar pengukuran. Begitu pun pada saat mengukur gelang untuk bunda, dia melakukan hal yang sama
  6. Pada saat stok huruf tidak lengkap, Diara sudah bisa memperkirakan tulisan yang ada huruf tersebut tidak bisa dibuat karena tidak lengkap
Masya Allah....banyak sekali hikmah dari meronce ini. Banyak ilmu matematika di sana, anak tanpa disadari telah mendapat stimulus matematika logis. Dia telah menemukan matematika di sekitarnya dan dalam kesehariannya.

#Tantangan10hari
#Level6 
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath 
#matharoundus
#IIP
#IIPDepok

Postingan populer dari blog ini

Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar yang Mulia

Malam ini kami isi membaca kisah nyata yang dialami teman bunda saat bertemu dengan dua orang anak usia prebaligh yang mengemis dengan cara ngesot. Saat ditanya uang hasil mengemis untuk apa, mereka menjawabnya untuk jajan. Mendengar semua itu, teman bunda menawarkan memberikan pekerjaan yang tidak berat hanya bungkus-bungkus dengan durasi dua jam. Mereka nanti dibayar Rp. 50.000, uang transport diganti dan juga akan diberi makanan. Sehingga uang honornya bisa ditabung untuk keperluan lain. Tanpa berpikir lama, mereka menjawab tidak mau. Malas kalau harus bekerja dulu, mereka lebih memilih mengemis saja.  Tujuan Bunda membacakan kisah ini adalah ingin melihat reaksi Little Di bagaimana? Bagaimana pendapatnya. Little Di berpendapat tidak baik mengemis seperti itu, lebih baik bekerja untuk mendapatkan uang. Alhamdulillah dia telah bisa menilai mana yang baik dan mana yang kurang baik. Minimal dia paham konsep mengemis itu tidak baik, bekerja lebih baik. Walaupun rezeki man...

Membuat Tujuan Smart

Bagaimana rasanya jika kita berjalan tanpa tujuan ? Bingung pastinya ya?  Tidak jelas target yang ingin dituju, tidak tahu apa yang diinginkan yang ada hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Tentu kita tidak ingin mengalaminya bukan? Karena itu dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, ada baiknya kita memiliki tujuan terutama tujuan yang SMART. Tujuan SMART? Sudah pernah dengar dengan istilah itu? Kalau belum mari merapat, kita belajar sama-sama. Kebetulan kita lagi belajar membuat tujuan SMART untuk program yang akan Tim Bunda Piara usung. Apa  itu tujuan SMART? Tujuan yang disusun dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-based). Setiap elemen kerangka kerja SMART bekerja sama untuk menciptakan tujuan yang direncanakan dengan cermat, jelas, dan  terukur. Metode ini dipopulerkan oleh George T. Doran sejak tahun 1981. Metode ini menggunakan kerangka sasaran SMART dalam menetapkan batasan dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambi...

Resume Diskusi Materi 2 batch#2 Matrikulasi IIP Depok

Kulwapp sesi 2,  Selasa, 25 Oktober 2016, Pukul 20.00-21.00 Matrikulasi IIP Depok Batch #2 MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama a. Apa Itu Ibu Profesional? b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional? c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional? d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional? 🍀APA ITU IBU PROFESIONAL? Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota; Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan...