Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Belajar menunda Kesenangan

Hari ini ada kegiatan playdate di Perpustakaan Berkaki (BUKI) yang berada di Musium Kebangkitan Nasional.   Buku Berkaki  adalah sebuah gerakan sosial yang berfokus pada penyediaan bacaan untuk adik-adik di panti asuhan, rumah sing gah maupun  sekolah  yang memiliki kesulitan akses terhadap buku bacaan.   Ger akan ini memiliki konsep yang hampir mirip dengan  perpustakaan  k eliling. Hanya saja bedanya, jika perpustakaan keliling buku yang dipinjamkan bergantung pada ada atau tidaknya yang ingin meminjam. Sedangkan di Buku Berkaki selain buku yang dipinjam oleh anak-anak, panti asuhan pun akan di- drop d engan sejumlah buku lainnya selama seminggu. Kemudian pada minggu berikutnya, satu paket bacaan baru akan di- drop  kembali sedangkan koleksi buku lama akan diedarkan ke panti lainnya. Selain itu, Buku Berkaki juga membantu pengadaan buku bagi adik-adik di daerah terpencil yang memiliki kesulitan mengakses buku bacaan. Kegiatan yan...

Sejuta Cinta untuk Rohingya

Tragedi kemanusiaan yang menerpa masyarakat Rohingya telah berlangsung lama.  Begitu menyedihkan dan memilukan. Disaat kita hidup dengan berbagai kemudahan dan kenyamanan, di belahan bumi lain ada saudara seiman kita yang hidupnya menderita. Kehidupan kita dilindungi oleh negara sehingga kita masih bisa beraktifitas.Sementara mereka hidup terlunta-lunta dalam kondisi _stateless_. Disaat kita kebingungan memilih diantara berbagai alternatif pendidikan yang tersedia bagi buah hati, para Ayah dan Ibu di Rohingya harus menelan pil pahit kenyataan anak-anak mereka tidak bisa mengenyam manisnya pendidikan. Bahkan untuk sekedar bermain, anak-anak Rohingya harus menukarnya dengan perjalanan panjang dan berat untuk pergi mengungsi. Aksi solidaritas Rohingya telah dilakukan di beberapa Sekolah Dasar,  tujuannya adalah melatih kesadaran anak-anak dan empati kepada orang lain. Hal yang sama dilalukan kepada putri kami. Saya ingin mengetuk hatinya,  mengajak peduli kepada ...

Brosnya Kakak, boleh dipilih-pilih!

Judul yang mengandung iklan hihihi... Yup ini jualannya Little Di, setelah dua hari kami brain storming dan browsing di internet. Finnally meneruskan jualan yang dulu pernah dilakukan, menjual bros atau pin imut yang lucu-lucu terbuat dari acrilic. Dulu laku keras,  beli 50 buah sold out,  pesen lagi 100 sold out lagi.  Namun kegiatan ini terhenti karena  stok pin sempat hilang.  Saat bongkar-bongkar rumah, mencoba menerapkan metode Konmari,  alhamdulilah stok pin ditemukan. Semangatlah gadis kecil untuk menawarkan kembali barang dagangannya. Dihitungnya stok pin yang ada lalu dimasukkan ke dalam tas kecil, rencananya akan di bawa ke latihan nari. Moment yang dinanti telah tiba,  yes...latihan menari.  Dia suka sekali aktifitas ini,  walau di luar cuaca mendung tak menghalangi niatnya untuk latihan. Usai latihan,  saat anak-anak duduk santai menikmati kue ulang tahun kakak pelatih. Diambilnya tas kecil, dan mulai ditawarkan...

Aku Mau Semuanya

Aktivitas ke warung sayur sangat menyenangkan,  bisa mengajak anak mengenal berbagai bahan makanan,  sayuran dan bumbu-bumbu. Sekalian praktek pelajaran IPA dan ekonomi,  seperti percakapan tadi pagi : "Bun,  ini daun singkong ya?Bentuknya menjari ya?" "Iya Nak" "Bun,  beli ayam ya! Beli nugget ya! Beli sosis ya!" "What??" (Banyak amat nak,  belanja apa ngerampok.  Uang belanja bunda abis buat beli lauk doang,  sayurannya mana? ) "Nugget dan sosis mah bikin saja." "Aku mau makannya pagi ini" "Ya udah pilih salah satu saja!" "Mau semuanya, kan udah lama ga makan sosis sama nugget" "Pilih yang kemasan kecil ya?" "Mau yang besar, Bun." "Tidak bisa sayang,  nanti bunda ga bisa beli sayuran.  Uang yang di bawa tidak cukup." Diam tak menjawab,  mulutnya merengut. "Bagaimana? Kalau mau yang kemasan besar pilih salah satu,  kalau mau keduanya pilih yang kecil....

Ayam pun Menjemput Rezeki

Pagi ini saat kami berjalan melewati rumah penduduk sepulang dari warung sayur tak sengaja melihat seekor ayam yang sedang menggaruk-garuk tanah, "Bun,  itu ayam lagi apa? " tanyanya penasaran.  "Oh, itu ayam lagi mencari makan. Dia menggaruk tanah mencari makanan yang bisa dia makan. Dia lagi kerja itu Nak,  seperti manusia yang bekerja mencari nafkah, hewan juga bekerja mencari rezeki makanan.Walau Allah telah menjamin rezeki setiap mahluknya,  tapi rezeki itu dijemput dengan bekerja. Termasuk ayam itu,  dia sedang menjemput rezekinya. Kalau hewan rezekinya berbentuk makanan,  bukan berbentuk uang." Dia tidak menjawab hanya manggut-manggut,  semoga dia beneran paham. Diskusi tidak berlanjut,  karena dia berlari menuju penjual nasi uduk, mau berbagi rezeki dengan penjual nasi uduk.  Sesampai di rumah, putri kami tidak membahas kembali tentang ayam,  malah membahas tentang ide jualan yang kemarin mentok. Hari ini kami kemba...

Berdagang : Pekerjaan yang Mulia

Obrolan santai saat melihat berita di sebuah media sosial.  "Lihat nak,  para orang hebat dan terkenal pada jualan!" "Jualan apa Bun?" "Macem-macem Nak,  yang ini jualan kue kekinian,  yg ini jualan kosmetik,  dll" "Emang kenapa pada jualan? Kan mereka udah kaya,  terkenal jadi artis." "Ya banyak alasan Nak,  mungkin ini usaha dirintis bila suatu saat tidak jadi artis lagi. Berdagang pekerjaan yang mulia. Nabi Muhammad seorang pedagang yg jujur,  amanah dan handal. Berdagang pekerjaan yang mulia." Jadi teringat beberapa bulan yang lalu,  Little Di sangat semangat berjualan. Banyak ide yang dia tawarkan, akhirnya kesampaian berjualan cilok keju,  bros,  es mambo, dan lain-lain Beberapa jualan itu tidak berjalan lancar,  karena kendala satu dan dua hal terutama dari keistiqomahan emaknya.  Kalau dari faktor anaknya insya Allah semangat.  Kali ini pun,  saat ditanya masih m...

Kesehatan : Rezeki dari Allah yang Sering Diabaikan

"Bunda mau nengok yang sakit dulu ya.  Kaka di rumah saja ya sama Om." "Aku mau ikut bunda." tangisnya pun pecah. Ayahnya yang sangat baik hati tidak tega melihat putri cantiknya menangis,  "Ajak saja Bun, nanti gantian pas ke kamarnya." Maka berangkatlah kami bertiga ke rumah sakit, seperti yang kami duga putri kami tidak diijinkan masuk karena tempat dirawat suamin teman bunda di ruang isolasi.  Maka Little Di dan ayahnya menunggu di lobby rumah sakit.  Bunda bergegas berjalan ke arah ruang isolasi yang berada di lantai dua.  Saat bertemu dengan teman, tampak kelelahan di wajahnya.  Namun ia tegar menceritakan apa yang di derita suaminya.  Masya Allah dia begitu kuat,  padahal Dokter sudah menyatakan harapan hidup hanya 30 % . Dia memohon doa pada setiap teman yang menengok,  karena hanya Allah yang dapat menolong suaminya.  Saat saya turun dari lantai dua,  putri kami menghampiri saya dan menanyakan beberapa ...

Sebuah Kesadaran Kecil, Tapi Bunda Bangga

Mobil berhenti di parkiran mini market,  suami minta saya membangunkan Little Di barangkali dia ingin membeli sesuatu.  "Nak,  mau beli minuman tidak? Ayah mau ke mini market,  mau ikut tidak?" Gadis kecil itu membuka matanya, mengucek-nguceknya lalu menganggukkan kepalanya. Pintu belakang mobil dibuka oleh ayahnya,  tanpa banyak bicara diapun turun dari mobil mengikuti ayahnya. Sementara Bunda menunggu di mobil.  Sembari menunggu yang sedant belanja,  saya buka handphone ngecek whatsap dan lain-lain. Terdengar pintu mobil diketuk,  segera saya buka pintu mobil. Wajah mungil itu muncul dengan membawa tentengan plastik putih ukuran sedang.  "Beli apa nih?" tanya Bunda "Beli susu,  biskuit dan es krim." jawab ayah Little Di. "Es krim?  Baru kemarin beli es krim." "Tadi dia tidak mau beli minuman yang lain,  tuker beli es krim. Minggu tidak usah." "Oh ya sudah. Minggu tidak ada lagi jatah beli es krim...

Kebutuhan Vs Keinginan

Saat menjejakan kaki di supermarket,  Little Di bergegas mengambil keranjang belanjaan. "Tidak usah Nak, Bunda tidak berniat belanja. Hanya ingin mencari sesuatu,  kalau harganya cocok baru beli." "Cari apa Bun? " "Ada deh,  hayu." Kami pun berjalan melewati setiap lorong supermarket,  melihat-lihat barang yang Bunda cari.Saat melewati bagian perlengkapan dapur, kami melihat-lihat lebih lama. Little Di menanyakan beberapa alat yang baru dilihatnya, mulai dari namanya apa dan fungsinya buat apa. Ada beberapa alat yang dia ingin beli, dengan dalih kita belum memilikinya. "Bun ini bagus, ini apa Bun? Kita belum punnya ya?" "Itu alat untuk bikin cetakan es cocktail,  jadi nanti buah-buahannya di kerok pake itu.  Nanti bentuknya bulat-bulat buahnya." "Beli Bun,  buat bikin cocktail!" "Tidak Nak, maaf kita tidak membutuhkannya. Bunda sedang mencari barang yany lain." "Tapi ini bagus Bun....

Jangan Jadi Pengemis

"Bu boleh minta uang dua ribu?" Kaget ditodong pertanyaan seperti itu oleh seorang bapak yang penampilannya cukup rapi. Saya amati penampilannya,  antara percaya dan tidak percaya dengan pertanyaannya. Ini orang sedang mengemis karena malas atau memang benar sedang kesusahan. Mau menolak permintaan,  tapi kok rasanya gimana ya? Masa hanya uang dua ribu kita merasa tak rela bersedekah. Akhirnya saya singkirkan berbagai pikiran negatif dan meniatkan diri ini sedekah karena Allah,  ikhlas. Urusan dia berbohong dengan kesusahannya itu urusan dia. Setelah saya kasih uang dua ribu rupiah,  dia pun berlalu dan berjalan ke penjual batagor yang berada di belakang saya. Dari jauh saya amati laki-laki itu,  ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Terlihat gerak 4 tubuh dan bibirnya,  sepertinya dia melakukan hal yang sama seperti pada saya,  dia meminta uang Rp.  2000. Ya Allah... Ternyata dia meminta-minta dengan cara seperti itu.  Memang tak...

Catatan Keuangan Pertamaku

Hari ini rencananya Little Di akan mulai belajar pencatatan keuangan. Bunda siapkan buku binder untuk menulis penerimaan/ pemasukan dan pengeluaran.  Bentuknya sederhana terdiri dari empat kolom berisi keterangan no,  nama kegiatan, pemasukan dan pengeluaran. Pagi hari sebelum berangkat kerja ayah memberi Little uang recehan untuk dimasukkan ke dalam celengan,  jumlahnya Rp.  500. Bunda juga memberi uang Rp.  2000 untuk reward rutin paginya yaitu mematikan lampu ruang atas dan menyiram bunga. Bunda ajak Little Di untuk mencatat uang-uang yang dia terima di pencatatan yang baru bunda buat. Ini adalah uang Little yang diterima dari orang lain, disebut penerimaan maka pencatatan besar nominalnya di bagian pemasukan. Setelah itu, uang fisiknya dimemasukkan ke dalam celengan. Alhamdulillah pencatatan pertama sudah dilakukan,  semoga konsisten. Belajar finansial sejak dini,  biar nanti besar nanti sudah terbiasa dengan pencatatan keuangan. ...

Mengenal Konsep Perencanaan Keuangan

Anak : "Aku enggak mau pulang,  mau jalan-jalan?" Bunda : "Jalan ke mana?" Anak :" Ke mana saja,  ke rumah teman atau ke mall?" Bunda :" Rumah teman jam segini mah jam istirahat Nak."  Tak seperti biasanya gadis kecil itu merengek minta tidak langsung pulang setelah mengantar Bunda mengaji. Saat ditanya mau ke mana,  katanya ingin jalan ke rumah teman atau mall. Ke rumah teman waktunya tidak memungkinkan,  ini jam istirahat. Walah...ini. mah modus. Ingin jalan-jalan ke mall. Mungkin karena sudah lama tidak pergi ke mall,  membuat dia ingin mampir ke sana. Saat ditanya alasan ingin ke sana untuk apa? Di awal dia bilang ingin jalan-jalan. Saat dibilang boleh ke mall dengan syarat hanya jalan-jalan dan makan siang. Dia menolak,  dia ingin membeli camilan dan juga bermain di tempat bermain. Tepat seperti dugaan, dia ingin ke mall karena ingin bermain.  Bunda menolak permintaannya,  tetap  dengan tawaran Bunda. Setuju hayu ke mall, ...

Mencoba Melatih Rasa

from google Cuaca panas terasa sempurna minum yang dingin-dingin. Nyes....seger sampai ke hati. Apalagi kegiatannya cukup menguras keringat. Maunya minum yang dingin-dingin dan manis. Itu mungkin yang dirasakan putri kami, dia membujuk ingin membeli satu botol minuman tradisional dingin yang di jual teman sagya. Memang beberapa hari ini, jika ada kegiatan yang dihadiri teman saya yang berjualan minuman itu maka kami akan membelinya. Tapi kondisinya saat itu memang sedang haus, panas dan stok minuman yang dibawa habis. Ingin membeli minuman yang seger-seger, tapi warung atau toko lokasinya jauh. Ini yang menyebabkan saya membelinya, karena kami merasa butuh minuman itu untuk mengusir rasa haus dan mencegah dehidrasi. Kondisi playdate kali ini berbeda dengan situasi pertemuan-pertemuan sebelum-sebelumnya. Makanan dan minuman saat playdate melimpah ruah, banyak jumlahnya dan beraneka ragam. Membuat gagal diet bagi orang yang sedang diet. Alasan inilah yang membuat Bunda tidak men...

Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar yang Mulia

Malam ini kami isi membaca kisah nyata yang dialami teman bunda saat bertemu dengan dua orang anak usia prebaligh yang mengemis dengan cara ngesot. Saat ditanya uang hasil mengemis untuk apa, mereka menjawabnya untuk jajan. Mendengar semua itu, teman bunda menawarkan memberikan pekerjaan yang tidak berat hanya bungkus-bungkus dengan durasi dua jam. Mereka nanti dibayar Rp. 50.000, uang transport diganti dan juga akan diberi makanan. Sehingga uang honornya bisa ditabung untuk keperluan lain. Tanpa berpikir lama, mereka menjawab tidak mau. Malas kalau harus bekerja dulu, mereka lebih memilih mengemis saja.  Tujuan Bunda membacakan kisah ini adalah ingin melihat reaksi Little Di bagaimana? Bagaimana pendapatnya. Little Di berpendapat tidak baik mengemis seperti itu, lebih baik bekerja untuk mendapatkan uang. Alhamdulillah dia telah bisa menilai mana yang baik dan mana yang kurang baik. Minimal dia paham konsep mengemis itu tidak baik, bekerja lebih baik. Walaupun rezeki man...

Ternyata Bukan Yang Diinginkan

Suatu siang obrolan santai bersama gadis kecil Bunda : "Film jembatan pensil bagus enggak nak?" Anak   : " Ehm... Bagus." Bunda :" Ceritanya tentang apa ya Nak?" Anak : " Eng... Eng... " Bunda: " Bagaimana Nak?" Anak : " Aku taha tahu Bun." Bunda : "Enggak inget sama sekali?" Anak : " Enggak Bun." Bunda :" Beneran Nak enggak inget? Filmnya bagus tentang persahabatan salah satunya." Jadi selama bioskop Kaka ngapain? Anak :" Nonton sama main." Bunda : "Suka enggak filmnya?" Anak : "E..... E... " Bunda :" Sepertiny enggak suka ya Nak?  Mungkin  Kaka belum paham film seperti itu. Kalau ada lagi nonton film seperti itu tidak usah ya.  Sayang uangnya lebih baik buat keperluan yang lain yang lebih penting. Nonton bukan kebutuhan Nak,  tapi keinginan jadi masih bisa ditunda." Anak :" Iya Bunda." Alhamdulillah, dia belum terlalu suk...

Mengenalkan Konsep Bekerja Kepada Anak

Sejak usia enam tahun kami mulai mengenalkan konsep bekerja kepada putri kami untuk mendapatkan uang. Ide ini muncul saat mulai adanya permintaan dari putri kami yang terkadang tidak bisa dialihkan. Sebelumnya urusan membeli baju, mainan, buku dan keperluan lainnya masih mengikuti apa kata ayah dan bundanya. Seiring dengan waktu, dia mulai  memiliki keinginan sendiri dan pintar bernegosiasi. Muncullah ide tersebut, kami tawarkan kepadanya untuk memiliki sebuah tanggung jawab yang harus dilakukan. Nanti kami akan memberikan sejumlah uang sebagai rewardnya. Seperti yang dilakukan orang dewasa, seperti ayah yang bekerja di kantor nanti akan mendapat gaji, atau seperti bunda berjualan online agar mendapat keuntungan. Putri kami pun setuju untuk melakukannya. Melihat usianya saat itu masih kecil, kami mengawalinya dengan memberikan tugas yang sederhana dulu yaitu menyalakan dan mematikan lampu di ruangan atas setiap pagi dan petang. Awal-awal bertugas, dia sangat rajin karena me...

Pakai uang Celengan Aku Saja

"Bun, hari ini kita ke mana?" tanya Little Di "Ada kelas sains Nak." "Coba lihat listnya?"ku "Bun, ini teman-teman aku dan mama-mamanya  mau pada nonton apa?" Ups...dia baca obrolan ibu-ibu di grup, alamat pengen ikutan nih, "Oh itu film Jembatan Pensil" "Bagus ya Bun, filmnya. Aku mau juga dong?" "Bilang ayah dulu ya." "Nanti nontonnya pakai uang celengan aku saja Bun." Berlarilah dia mengambil celengannya, dan dibukalah bagian bawahnya. Belum dijawab sudah main lari saja, tapi sepertinya boleh juga idenya. Sejak paham kegiatan menabung Little Di kami ajarkan untuk rajin menabung. Jika dia menginginkan sesuatu, seperti mainan maka kami akan sarankan menabung dulu. Jadi tak heran, jika jalan-jalan ke mall dia melihat sesuatu maka dia akan bilang, "Bun ini mahal apa murah?Aku mau ini, nanti aku nabung dulu ah." Kami mulai menghitung uang dari celengan, dengan semangat 45 dia...

Melatih Anak Berdagang

Perhatian Rasulullah dalam membentuk anak dalam hal sosial maupun ekonomi terlihat jelas dalam bimbingan beliau. Sebab kegiatan berdagang akan memberikan gerakan sosial kemasyarakatan yang kuat pada anak. Manfaatnya bagi anak, 🌷Anak belajar berinteraksi dengan teman sebaya 🌷Membiasakan diri terus berkembang 🌷Memanfaatkan waktu untuk hal-hal berguna 🌷 Memperoleh kepercayaan diri 🌷 Belajar bersusah payah, terbiasa memberi dan menerima serta memahami kehidupan dengan baik dan benar. Rasulullah bahkan mendoakan anak kecil agar Allah memberikan berkah dalam usahanya untuk berdagang. Abu Ya'la dan Tabrani meriwayatkan dari Amru Bin Hutais bahwa "Rasulullah melewati Abdullah Bin Ja'far yang ketika itu sedang melakukan transaksi jual beli dengan anak-anak yang lain. Lalu berdoa, _"Ya Allah, berkahilah transaksi jual belinya."_ Anak yang mulia ini adalah anak dari paman Rasulullah. Rasulullah tidak merasa malu, namun justru mendoakan keberkahan untukn...