Tugas pertama kelas Bunda Shaliha yaitu Jurnal identifikasi masalah. Selanjutnya tugas kita adalah mereview jurnal tersebut. Namun uniknya di kelas ini kita tidak meriview jurnal yang kita sendiri, melainkan milik orang lain yang "dijodohkan" dengan kita. Jadi kita tidak perlu pusing mencari pasangan. Tugas kita adalah memberi umpan balik dari pernyataan masalah dan akar masalah yang sudah dibuat di jurnal masalah milik teman. Dan di jurnal pertama ini saya berjodoh dengan Mba Wawak dari Semarang.
Perkenalan dimulai di messenger FB, mba Wawak menghubungi terlebih dahulu kemudiam lanjut chit-chat via whatsap. Perkenalan singkat, lalu saling memberikan link jurnal.
Mba Wawak, seorang ibu dengan tiga orang anak yang menjalankan bisnis di bidang pendidikan. Pernah menjadi manajer di sebuah bimbel nasional. Namun mengundurkan diri dan memilih menjadi ibu rumah tangga karena ingin mendampingi anak belajar di rumah. Membuka les untuk tingkat SD ke bawah, dan les bidang studi yang lain. tingkat SMP juga, dan kelas privat akuntansi ekonomi. Selain itu juga menjadi guru freelance homeschooling yang bisa saya lakukan secara online.
Melihat permasalahan-permasalahan yang ada di daftar list permasalahan, baik dari pribadi, keluarga, dan lingkungan, permasalahan besar yang dihadapi adalah masalah yang menyelaraskan idealisme dan kenyataan saat menjalankan bisnis yang sedang dijalankan. Selain itu juga masalah keterbatasan modal dan sarana usaha yang harus segera diatasi. Akar masalahnya yaitu ingin memiliki usaha sesuai idealisme, di lapangan tidak sesuai bahkan bertentangan. Untuk masalah lain, perlu mencari usaha lain untuk mengatasi masalah keterbatasan modal dan sarana.
Apa yang sudah baik?
Menurut saya, Mba Wawak sudah mengidentifikasi dengan baik masalah yang ada, juga sudah bisa mengurai masalah yang sedang dihadapi.
Apa yang perlu diperbaiki?
Mungkin agar mudah melihat usaha dalam menyelesaikan masalah, perlu dibuat indikator sukses masalah diselesaikan dengan membuat parameter yang ditentukan, sehingga akan memudahkan kita dalam mengapresiasi diri. Bisa untuk tujuan jangka pendek atau panjang. Mba Wawak sendiri menyadari kelemahannya dalam membuat perencaanaan, lebih suka target pekerjaan yang langsung. Karena jtu mungkin perlu belajar membuat perencanaan yang baik.
Apakah benar-benar akan diselesaikan?
Melihat niat tulus Mba Wawak yang menjalankan bisnis di bidang pendidikan ini tidak semata-mata karena materi, tapi ada kebermanfaatan untuk orang lain. Saya berharap menjawab "Ya", dan alhamdulillah Mba Wawak menjawab, "insyaAllah. Dan sepertinya mba Wawak sudah menemukan langkah tepat untuk menyelesaikan masalahnya.
Berikut feedback yang saya berikan kepada mba Wawak melalui template.
Dear mba Wawak,
Pertama bersapa dan berkenalan, rasa salut saya untuk Mba. Di tengah kesibukan mengurus rumah tangga dan ketiga putra-putrinya masih bisa membuka bisnis pendidikan. Bisnis yang tidak semata-mata karena materi, tapi demi dunia pendidikan yang terbarukan dan menular kepada masyarakat. Masalah terbesar adalah idealisme yang tidak bisa diwujudkan, karena kenyataanya sulit diwujudkan. Semoga tidak menyurutkan langkah Mba Wawak. Terus mencoba mencari strategi agar bisa mewujudkannya sesuai idealisme mba. Langkah Mba dengan mencari lingkaran lingkungan yang baik sesuai perkembangan idelaisme pendidikan yang dinginkan, semoga mempermudah ikhtiar mba mewujudkan mimpi. Dan ikhtiar Mba mengumpulkan pendapatan dari hasil bimbel semoga dapat membantu mengatasi kendala modal dan sarana. Semoga Mba juga bisa menemukan usaha yang bisa mendukung penyediaan modal dan sarana. Semangat Mba Wawak 💪🤗
#umpanbalik1
#Identifikasimasalah
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#kota segi enam


wahhh keren mbk nurul. terima kasih perkenalannya. smeoga kita bisa terus sharing dan bersilaturrahmi ya
BalasHapus