Langsung ke konten utama

Membentuk Tim yang Solid



Kuliah di Institut Ibu Profesional memang penuh kejutan, kita harus siap dengan semua tantangan yang ada. Pada tantangan sebelumnyakita diminta mengidentifikasi masalah yang ada lalu pekan ini kita diminta mencari tim yang bisa membantu kita mencari solusi untuk memecahkan masalah kita. 

Mungkin ada yang bertanya, buat apa repot-repot mencari tim? Kalau mau menyelesaikan masalah, ya tinggal selesaikan saja. Teryata tidak semudah itu, kita manusia mahluk sosial tidak bisa hidup sendiri. Kita butuh keberadaan orang lain dalam hidup kita, termasuk dalam mengatasi masalah. Penyelesaian masalah akan lebih baik jika kita melibatkan orang lain terutama yang memiliki masalah yang sama. Kita jadi punya teman senasib sepenanggungan, teman berbagi dan bertukar pikiran termasuk berbagi ide solusinya.

Melihat identifikasi masalah yang telah saya lakukan, bisa lihat di tugas jurnal ini. Maka saya membuat sebuah video kampanye yang tujuannya mencari tim dan di share di media sosial. Beberapa persiapan dilakukan yaitu membuat use performa, membuat story board dan membuat video .




Seperti apa bentuk kampanyenya, bisa dicek di status medsos saya ini.

Alhamdulillah, dari kampanye itu ada beberapa orang yang tertarik bergabung menjadi tim. Mereka tertarik karena memiliki masalah yang sama, lalu ada juga yang saya lamar. Mengapa saya lamar, karena saya melihat teman saya ini selain memiliki masalah yang sama beliau juga memiliki kapastitas keilmuan yang bisa membantu menyelesaikan masalah saya. 

Setelah dibentuk tim, kami berkenalan dan saling menyampaikan mimpi. Berikut mimpi kami :

  • Bisa satu persepsi dan langkah sama anak yg mulai gede ini. Jujur mulai gede ini, ada beberapa beda jadi suka selisih paham. Konflik dech jadinya. 
  • Keimanan dan ketaatan sudah tanpa disuruh atas kesadaran sendiri.
  • Lebih mandiri dan bertanggung jawab
  • Mengasah talent anak, karena kalo dalam FBE itu usia 15th udah mandiri ya, baligh dan ketemu talent nya.
  • Menjadi mitra belajar anak yang menyenangkan. Tahu kapan perlu terlibat dan kapan perlu hanya jadi pengamat 

Rapat perdana pun telah dilakukan pada tanggal 26 Juli 2021, dan memutuskan pembagian tugas dengan melihat hard skill dan soft skillnya.  Berikut hasilnya :




Bismillah... dari permasalah yang sama, impian yang hampir sama kami memulai langkah. 
Semoga bisa menjadi tim yang solid, bisa menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Aamiin....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjemput Rezeki dengan Ikhtiar yang Mulia

Malam ini kami isi membaca kisah nyata yang dialami teman bunda saat bertemu dengan dua orang anak usia prebaligh yang mengemis dengan cara ngesot. Saat ditanya uang hasil mengemis untuk apa, mereka menjawabnya untuk jajan. Mendengar semua itu, teman bunda menawarkan memberikan pekerjaan yang tidak berat hanya bungkus-bungkus dengan durasi dua jam. Mereka nanti dibayar Rp. 50.000, uang transport diganti dan juga akan diberi makanan. Sehingga uang honornya bisa ditabung untuk keperluan lain. Tanpa berpikir lama, mereka menjawab tidak mau. Malas kalau harus bekerja dulu, mereka lebih memilih mengemis saja.  Tujuan Bunda membacakan kisah ini adalah ingin melihat reaksi Little Di bagaimana? Bagaimana pendapatnya. Little Di berpendapat tidak baik mengemis seperti itu, lebih baik bekerja untuk mendapatkan uang. Alhamdulillah dia telah bisa menilai mana yang baik dan mana yang kurang baik. Minimal dia paham konsep mengemis itu tidak baik, bekerja lebih baik. Walaupun rezeki man...

Membuat Tujuan Smart

Bagaimana rasanya jika kita berjalan tanpa tujuan ? Bingung pastinya ya?  Tidak jelas target yang ingin dituju, tidak tahu apa yang diinginkan yang ada hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Tentu kita tidak ingin mengalaminya bukan? Karena itu dalam melakukan suatu aktivitas atau kegiatan, ada baiknya kita memiliki tujuan terutama tujuan yang SMART. Tujuan SMART? Sudah pernah dengar dengan istilah itu? Kalau belum mari merapat, kita belajar sama-sama. Kebetulan kita lagi belajar membuat tujuan SMART untuk program yang akan Tim Bunda Piara usung. Apa  itu tujuan SMART? Tujuan yang disusun dengan metode SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant dan Time-based). Setiap elemen kerangka kerja SMART bekerja sama untuk menciptakan tujuan yang direncanakan dengan cermat, jelas, dan  terukur. Metode ini dipopulerkan oleh George T. Doran sejak tahun 1981. Metode ini menggunakan kerangka sasaran SMART dalam menetapkan batasan dan menentukan langkah-langkah yang perlu diambi...

Resume Diskusi Materi 2 batch#2 Matrikulasi IIP Depok

Kulwapp sesi 2,  Selasa, 25 Oktober 2016, Pukul 20.00-21.00 Matrikulasi IIP Depok Batch #2 MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA Apa kabar bunda dan calon bunda peserta matrikulasi IIP batch #2? Pekan ini kita akan belajar bersama a. Apa Itu Ibu Profesional? b. Apa itu Komunitas Ibu Profesional? c. Bagaimana tahapan-tahapan untuk menjadi Ibu Profesional? d. Apa saja indikator keberhasilan seorang Ibu Profesional? 🍀APA ITU IBU PROFESIONAL? Kita mulai dulu dengan mengenal kata IBU ya. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia Ibu itu memiliki makna 1 perempuan yang telah melahirkan seseorang; 2 sebutan untuk perempuan yang sudah bersuami;3 panggilan yang takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum; 4 bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya): -- jari; 5 yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting: -- negeri; -- kota; Sedangkan kata PROFESIONAL, memiliki makna 1 bersangkutan dengan profesi; 2 memerlukan...