Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Aku Ibu Robot

"Aku sayang kamu." "Ehm...." "Aku cinta kamu." "Ehm..." (Hening....) Ah...percakapan itu, sering terjadi antara aku dan suamiku. Dia yang romantis mengungkapkan sejuta kata cinta, dan aku tak menjawabnya. Hanya ehm...dan diam yang menciptakan keheningan.  Perkenalkan namaku Larasati, usia 27 tahun seorang istri dari pria tampan nan rupawan bernama Raka Bagaskara. Kami menikah  lima tahun yang lalu melalui proses taaruf. Pernikahan kami telah dianugerahi sepasang anak kembar, Ranu dan Rani yang sangat lucu menggemaskan.  Kehidupan rumah tangga kami berjalan normal, tak ada kendala apapun. Aku berusaha menjadi istri yang baik, melayani suamiku sebaik mungkin. Begitupun suami, dia adalah sosok suami yang baik dan bertanggung jawab.  Namun ada satu sifatnya yang aku kurang nyaman, yaitu sifat romantisnya. Disaat para istri lain mendamba memiliki suami yang romantis justru aku geli kalau suami berlaku romantis. Mengapa?Karena ...

Yang Kuingat Tentang Ramadhan di Masa Kecil

Bulan Ramadhan bulan penuh berkah yang paling ditunggu setiap muslim di dunia. Semua orang merindukkannya, karena pada bulan itu semua amal kebaikan akan dilipat gandakan pahalanya, sebaliknya ketika melakukan kesalahan balasannya dikali lipatkan juga. Naudzubillah.... Tak terasa beberapa hari lagi Ramadhan tiba, dan kami sekeluarga antusias menyambutnya. Berbagai rencana kami susun untuk mengisi bulan puasa, begitupun dengan target ibadah. Harapan terbesar, tahun ini lebih optimal ibadahnya. Ramadhan bagi semua orang memiliki arti dan kenangan. Begitu juga denganku, setiap melalui Ramadhan jadi teringat Ramadhan di masa kecilku. Penuh kenangan dan cerita lucu. Yang kuingat tentang Ramadhan di Masa Kecil Berpuasa sejak usia 6 tahun dan batal sekali karena deman tinggi. Ibu memaksa untuk batal puasa khawatir sakitnya tambah parah. Sejak saat itu sampai masa baligh tiba, aku selalu puasa sehari penuh selama satu bulan. Yang kuingat tentang Ramadhan di  Masa Kecil Ibu se...

Tentang Rasa Syukur

Apakah arti bahagia bagimu kawan? Memiliki pasangan hidup yang rupawan, kaya, cerdas dan sholeh/solehahkah? Memiliki anak-anak yang lucu, sehat dan sholehkah? Memiliki jabatan yang tinggikah? Memiliki harta yang berkecukupankah? Tapi benarkah semua kriteria itu? Bagaimana jika pasangan hidup kita tidak rupawan, tidak kaya, tidak cerdas dan  tidak sholeh/solehah? Apakah hidup kita menjadi tidak bahagia? Jika itu menjadi tolak ukur dari kebahagiaan dalam hidup. Mungkin orang yang tidak memiliki pasangan atau yang memiliki pasangan jauh dari kriteria itu akan merasakan kesedihan dan tidak bahagia dalam hidupnya. Tidak ada cinta dalam hidupnya karena pasangannya tidak dia sukai dan jauh dari harapannya. Yang belum berpasangan mungkin akan dirundung kesedihan dan kesepian, bisa jadi merasa iri pada yang sudah memiliki pasangan. Bagaimana jika kita tidak memiliki anak-anak yang lucu, sehat dan sholehkah? Apakah hidup kita menjadi tidak bahagia? Tentu tidak b...

Melatih Anak Mandiri Menjaga dan Merawat Tubuh

Gaya hidup sehat merupakan pondasi utama dalam menjaga kesehatan tubuh. Membiasakan gaya hidup sehat sejak dini pada anak-anak merupakan salah satu hal penting yang perlu dilakukan oleh para orang tua.Meskipun, membiasakan anak agar hidup sehat bukanlah tugas yang mudah. Di sinilah tantangan bagi para orangtua membimbing dan mengarahkan anak-anaknya. Seperti yang dituturkan oleh seorang Psikolog Anak, Citra Annisya, M.Psi bahwa anak belum bisa memilih secara mandiri makanan dan aktivitas seperti apa yang bisa berkontribusi baik pada kesehatannya, perlu peran aktif orang tuanya di sini. Apa saja gaya hidup sehat yang penting diterapkan sejak dini? 1. Menjaga Kebersihan Diri Ini mencakup kebersihan badan anak seperti  mandi, kermas, gosok gigi, cuci tangan dan kesadaran anak untuk membereskan barang2 setelah bermain. 2. Makan Sehat Mengenalkan dan membiasakan anak mengkonsumsi makanan yang bergizi lengkap yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Mengkonsumsi banyak ...

Perjalanan Membaca Sebuah Petunjuk

Siang itu hujan rintik-rintik turun membasahi pepohonan di luar sana. Gadis kecil sedang terlelap, mungkin dia lelah setelah tadi pagi latihan berenang bersama temannya. Tak sengaja mata melihat sebuah buku hitam tebal tergeletak di atas lemari laci. Kuraih buku tersebu, oh...ternyata album foto pernikahan kami, pernikahan aku dan ayahnya si gadis kecil. Perlahan ku buka album foto itu, dan kupandangi satu persatu foto-foto di sana. Senyuman menghiasi bibirku saat memandang sosok kedua pengantin. Masya Allah kami pernah kurus,  kami tampak langsing dalam balutan baju pengantin adat Sunda. Senyum bahagia menghiasi bibir kami, dengan sorot mata penuh binar bahagia dan penuh pengharapan akan masa depan pernikahan yang indah.  Jadi ingat, tubuh singset kami itu bukan hasil sim salabim abrakadabra. Tapi melalui usaha dan kerja lelah. Kalau istrinya rela pulang malam, sehabispulang kerja mampir kelas senam dulu. Sang suamipun tak kalah, rela pagi-pagi berangkat kerja dem...

Mencari Keberkahan dalam Keluarga

Sumber foto: dari google " Ya...Allah Nak, kapan rumah kita beres.Baru tadi Ibu bereskan masa sudah berantakan lagi. Sabar  Bu...sabar bu." celoteh seorang ibu dalam hati saat melihat rumahnya yang berantakan ulah bocah ciliknya. Setelah membereskan kehebohan berkat aksi bocah ciliknya, Si Ibu berjalan ke arah kamar. Dan melihat penampakan kamar, Si Ibu langsung berteriak, "Astagfirullah...Nak kenapa seperti kapal pecah!" Hawa panas sudah menyergap perasaan Si Ibu, wajah memerah, taringnya sudah keluar. "Nak, ini kenapa seperti kapal pecah? Cepat bereskan, sebentar lagi waktu tidur siang!" Kamu tidak kasihan sama Bunda, dari tadi berantakin rumah." teriak Si Ibu pada anaknya yang duduk di pojokan kamar sambil memainkan boneka. Rupanya Si Anak sedang bermain rumah-rumahan, segala rupa mainan dia keluarkan alhasil membuat kamar tampak kacau. Dengan muka polos dan mata berkaca-kaca karena melihat amarah menghiasi wajah ibunya. Si Anak...