Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Hari ke-8 Tantangan 30 Hari Fase Kepompong Bunda Cekatan

Hari ini tidak sesuai harapan, target bedah ruangan tidak tercapai karena badan lelah yang ada malah ketiduran sampai sore. Tidak sempat dilakukan karena sudah masyk waktunya masak. Target ibadahpun hanya 9 terlaksana dari 14 item. Huhuhu sedih. Besok harus lebih bersemangat lagi. Badge:

Hari Ke-7 Tantangan 30 Hari Fase Kepompong Bunda Cekatan

Selamat Hari Senin.... Dan masih diam di rumah, tapi Pak Suami harus ke kantor karena ada hal yang urgent dan harus diselesaikan. Bagaimana kegiatan Maknya hari ini? Jujur belum bisa tegas terhadap waktu, kadang waktunya juga. Sampai hari ini masih menjalankan yang penting to do list terlaksana.  Padahal dari hati yang paling dalam ingin sekali bisa menerapkan kandang waktu dengan tegas. Badge hari ini : Untuk penilaian dilihat dari cek list harian yang saya gunakan, dari 14 indikator ada 10 yang terlaksana. Alhamdulillah cukup menghibur hati. Insya Allah besok akan dicoba 4 indikator yang belum terlaksana. Selain itu, selama diam di rumah ini, saya sedang ada target bedah rumah. Mumpung anak bisa belajar dan bermain bersama ayahnya. Tidak muluk-muluk minimal satu ruangan terbenahi. Alhamdulillah kalau bisa lebih. Tapi sejauh ini mampunya satu ruangan, mengingat masih harus melakukan aktivitas lain seperti memasak, mencuci dan pekerjaan ibu rumah tangga la...

Hari ke-6 Tantang 30 Hari Fase Kepompong Bunda Cekatan

Hari ke-6, pagi-pagi sempat drama sakit perut. Tapi target tilawah dan Almatsurat berhasil dilaksanakan. Alhamdulillah... Pagi ini mengalokasikan waktu menanam tanaman yang dibawa dari Garut dan menyiramnya. Lalu membuat pisang geprek kriuk untuk anggota keluarga. Hari ini jauh dari harapan, masih perlu mood boster.  Badge : 

Jurnal Puasa Pekan ke-1; Mengatasi Rasa Malas dan Menunda Pekerjaan

Dalam mewujudkan sebuah impian, ujian dan halangan bukan hal yang aneh dan tidak perlu dirisaukan tapi harus dihadapi. Hal ini berlaku saat membuat mind map pada fase Telur. Saya sadari ada beberapa faktor yang mungkin akan menjadi kendala yang harus saya hadapi saat ingin mewujudkan impian saya. Hal yang paling urgent yang ingin saya benahi adalah tentang manajemen waktu. Ini menjadi proyek utama yang ingin saya benahi karena ini menjadi kunci utama.  Tak bisa dipungkiri, masalah manajemen waktu itu susah-susah gampang penyelesaiannya.  Sudah tahu ilmunya tapi untuk praktek rasanya sulit sekali. Sehingga ini tidak hanya menjadi masalah saya, di kelas Bunda Cekatan Bacht #1 ini, kelas manajemen waktu termasuk kelas yang banyak peminatnya.  Kunci utama manajemen waktu adalah komitmen dan konsisten. Namun itu berat sekali, musuh utama yang akan kita hadapi adalah rasa malas dan menunda-nunda pekerjaan." Ntar saja ah, masih banyak waktu." Padahal sejatinya j...

Hari-5 Tantangan 30 Hari Fase Kepompong Bunda Cekatan

Diawali pagi yang kesiangan bangun, menjadikan hari-hari saya jauh dari jadwal. Ini dikarenakan pak suami jadwal ronda, saya jadi bangun malam dan menjelang pagi malah ketiduran saudara-saudara dan terjadilah insiden bangun kesiangan. Walau untuk beberapa kegiatan tak bisa dilakukan, namun untuk kegiatan ibadah alhamdulillah masih ngikuti jadwal. Bisa bernafas lega sedikit. Kegiatan lainnya masih perlu ditekankan tentang komitmen.  Menjelang sore, rasa malas masak sempat datang menghantui. Melihat pak suami dan gadis kecil, ada perasaan kasihan kalau tidak makan. Bisa-bisa kelaparan dan sakit.  Oh...jangan sampai terjadi,apalagi di musim wabah virus seperti sekarang. Baiklah mari singkirkan rasa malas, mari hidupkan  kembali semangat masak. Menu yang dipilih yang tidak ribet dan tidak memerlukan waktu banyak saat masaknya. Masak apa coba tebak? Iyesss, masak yang simpel dan tinggal cemplung saja ke panci.  Ttoboki buatan suami dan Diara menjadi men...

Hari Ke-4 ; Tantangan 30 Hari Fase Kepompong Bunda Cekatan

The first day dari pembuatan jadwal kegiatan. Diawali dengan bismillah...saya melakukan kegiatan harian mengacu pada jadwal yang telah disusun. Berhasilkah?  Mungkin itu pertanyaan yang akan ditanyakan saudara-saudara semua? Penasarankannnnnn? Jadi begini ya teman-teman, ternyata kenyataan tak seindah ekspektasi. Untuk hari pertama belum bisa melakukan kegiatan seperti jadwal 100 persen. Mungkin baru sekitar 60-70 persen. Sebagai awalan di hari pertama, lumayan baguslah.  Eyukur alhamdulillah beberapa sudah dilakukan seperti jadwal terutama yang berkaitan dengan ibadah seperti sholat berjamaah, tilawah setelah sholat, baca almatsurat dan sholat dhuha. Untuk kegiatan masakpun alhamdulillah sesuai jadwal. Hanya kegiatan bersama anak yang tidak sesuai, alhamdulillah ada pak suami di rumah jadi anak tidak berkegiatan bersama saya terus. Selama anak bersama suami, saya gunakan untuk beres-beres rumah. Bagde: 

Hari Ke-3 Tantangan 30 Hari Fase Kepompong Bunda Cekatan

Hari ke-3 dari Tantangan 30 Hari fase Kepompong ini diisi dengan membuat jadwal kegiat an. Setelah menyimak dan belajar di kelas Manajemen Waktu, diputuskan menggunakan cara " Kandang Waktu dimodifikasi dengan Podomoro ala Nurul." Mengapa memilih cara ini? Setelah menyimak dari beberapa metode, menimbang baik buruk dan kecocokan dengan pribadi saya, sepertinya kedua metode ini layak dicoba. Dengan kandang waktu, aturan waktu tidak begitu saklek. Pokoknya dalam range waktu yang direncanakan, list kegiatan dilakukan. Karena mudah lelah, maka dipilih metode Podomoro. Memberlakukan istirahat beberapa waktu setelah melakukan kegiatan. Memberi jeda agar bisa rehat sejenak dan lebih fresh. Saat menyimak kelas manajemen waktu, sempat tertarik Bullet Journal. Namun, itu membutuhkan waktu khusus untuk belajar dan mempraktekkannya. Sementars prioritas utama adalah di manajemen waktunya. Tak disangka, saat beres-beres rak buku menemukan buku "Productive Journal for Smar...

Hari kedua Tantangan 30 Hari Fase Kepompong Bunda Cekatan

Hari ke-dua tantangan 30 Hari fase Kepompong.  Rencana awal, hari ini fokus membuat jadwal kegiatan dan perencanaan. Tapi ternyata gagal saudara-saudara. Ada aktivitas dadakan yang harus dikerjakan di luar rencana.  Apa coba kira-kira aktivitasnya? Begini ceritanya.... Pagi ini, stok bahan makanan protein hewani mulai menipis. Mendengar kabar di media elektronik akibat virus Corona situasi mulai memanas. Ada beberapa pasar yang katanya tutup, infonya ada pelapak yang terkena virus Corona. Untuk antisipasi pasar dekat rumah tutup dan kita tidak ada stok bahan makanan. Maka pagi ini berangkat ke Pasar Cikema Cibinong Bogor. Situasi pasar yang sudah sepi, alhamdulillah mendukung situasi yang menghindari banyak orang dan menjaga jarak. Sayangnya bahan makanan yang dicari stoknya sudah pada habis. Jadilah kita membeli alternatif lain yang memungkinkan Begitu sampai di rumah, aktivitas kami adalah menyiapkan food preparetion. Membersihkan ikan-ikan dan protein...

Hari pertama: Tantangan 30 Hari

Bismillah...Tantangan 30 Hari fase Kepompong Bunda Cekatan Bacht#1 dimulai. Diawali dengan melihat-lihat mind map kembali, untuk melihat proyek mana yang bisa dikerjakan dalam tantangan 30 hari. Hasil perenungan yang dalam selama perjalanan menuju Garut mengantar suami berobat.  Pilihannya tetap sesuai mind map, tidak ada perubaham yaitu tentang manajemen waktu. Pada hari pertama ini, dulu berencana membuat jadwal dan media lain yang diperlukan dalam proyek ini. Namun karena sedang dalam perjalanan, proyek ini ditunda. Hari ini lebih kepada memantapkan hati. Ditambah lagi ada tugas dari Kampumg komunitas membuat Kapsul Waktu yang berisi keadaan diri ini, bakat dan kekuatan. Serta harapan di masa akan datang. Aku pilih dalam waktu sepuluh tahun. Ada benang merah antara tugas tersebut dengan kelas Bunda Cekatan dan Orientasi Kampung Komunitas. Harapan-harapan yang ditulis, menjadi penyemangat untuk bekerja dan belajar dengan giat agar misi hidup tercapai. Bismilah...cita...

Refleksi dan Kapsul Waktu

Tulisan kali ini akan bercerita tentang tugas orientasi kampung komunitas Ibu Profesional. Tugasnya yaitu menulis surat untuk masa depan, yang akan dibuka di masa depan. Surat tersebut berisi tentang keadaanku sekarang,peran, kekuatan dan bakat. Lalu menetapkan harapan di masa datang. Untuk durasi waktu aku pilih 10 tahun. Saat mencari media penyimpanan, sempat merasa bingung pakai cara apa. Mau ditanam, takut lupa dan juga takut mencemari tanah. Mau taruh di deposit box, aku ga punya. Saat mencari ide simpan di mana, tak sengaja melihat postingan teman yang menyimpannya di sebuah situs yang bisa menyimpan dan akan mengirimkannya ke kita sesuai dengan piliha  waktu kita. Nama situsnya adalah futureme.org. Maka mulailah mencari tahu dan mencobanya. Alhamdulillah, ini cara yang kupakai. Mudah dan tidak merusak alam. Semoga dimasa datang gak sampai lupa pasword. Refleksi : Surat ini berisi harapan dan doa di 10 tahun yang akan datang. Semoga ini bisa menjadi acuan dal...

Aliran Rasa ; Kelas Ulat-ulat

Tibalah saatnya di akhir kelas ulat-ulat, kelas yang nano-nano rasanya. Penuh dengan tantangan dan pengalaman luar biasa. Mencoba hal baru yang selama ini belum dicoba, dan karena kepepet dipaksa mencoba. Ternyata aku bisa... Fase ini lebih panjang waktunya, sampai 8 jurnal. Tugasnya juga di luar ekspektasi, sehingga menunggu penjelasana tugas hadir, hati ini deg-degan. Seperti apa ya tugasnya? Tugas yang paling berkesan saat membuat video, mengapa? Karena ini bukan gue banget. Entah kenapa males banget kalau berkaitan dengan video. Karena tugasnya diminta buat video atau rekaman suara. Akhirnya mencoba menantang diri sendiri untuk membuat video. Belajar otodidak, dan trial and error. Alhamdulillah selesai juga itu tugas, setelah mencoba beberapa kali. Pada fase ini juga, belajar mengukur diri. Berani mengatakan "tidak" saat bertemu dengan materi yang sepertinya bagus, menarik nih, dan penting juga ini. Tapi jika melihat mind map, tidak ada sangkut pautnya. Jadi maaf...

Jurnal 8 Kelas Ulat: Bekal Untuk Buddyku

The last jurnal di kelas ulat-ulat, dan ini sungguh tantangan sekali buat saya. Mengapa? Harus mencari orang yang bisa berbagi aliran rasa, dan untuk orang introvert itu sungguh menyiksa. Mencoba menghubungi teman satu kepengurusan, telatttt...dia sudah dilamar yang lain. Nasib kerja mendekati deadline. Ada yang japri teman yang memberi hadiah di jurnal 7, tapi responnya lama. Alhamdulillah, ada teman IP dari luar kota yang niatnya saya lamar tapi karena dia sudah dilamar duluan jadinya dia menjadi makcomblang saya dan my buddy. Namanya mba Santi, berasal dari regional bekasi. Beliau masuk di kelas Parenting. Dan inilah aliran rasanya. Dari obrolan ringan dan diskusi santai, akhirnya saya putuskan memberikan beberapa bekal, semoga sesuai dengan yang dibutuhkan Mba Santi. Dan ada quote spesial : " Practice the pause. Pause before judging. Pause before assuming. Pause before accusing. Pause whenever you’re about to react harshly, and you’ll avoid doing and say...

Jurnal 7 Kelas Ulat-ulat : Refleksi Belajar

Minggu ke tujuh hadir saatnya refleksi diri setelah melewati tahapan-tahapan belajar yang penuh kejutan. Alhamdulillah selama penjelajahan makanan yang ditemui cocok dengan mind map. Makanan utama yang difokuskan adalah Manajemen waktu, untuk camilan ada fotografi dan Inside out family. Keduanya ada juga di mind map, namun bukan fokus utama yang ingin dipelajari dalam waktu dekat ini. Grup pertama yang kuikuti manajemen waktu, apa saja yang dipelajari ya kira-kira? Mari kita bongkar isi keranjangku : Selain grup manajamen waktu, masuk juga ke grup fotogtafi dan inside out family. Mari kita bongkar juga isi keranjangnya. Ditugas 6, saat memberi hadiah alhamdulillah mendapat hadiah yang berkaitan dengan ketiganya. Jadi menambah bahan referensi. Dari perjalanan bunda cekatan tahap ulat-ulay yang dilalui sejak jurnal 1-6, alhamdulillah mendapat banyak hal baru, banyak teman. Banyak feed back dan pencerahan. Berikut refleksi dari kelas buncek tahap ulat-ulat ini : ...